Selasa, 06 Oktober 2009

politik

Masa pasca orde baru atau lebih sering dikenal dengan nama masa reformasi dimulai pada tahun 1998 atau ketika presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan di gantikan oleh wakilnya yaitu B.J Habibie. Masa reformasi dimulai bersamaan dengan krisis perekonomian yang melanda sejumlah negara Asia termasuk Indonesia.
Di Indonesia, tanda-tanda adanya krisis terjadi pada minggu kedua Juli 1997, ketika kurs Rupiah merosot dari Rp. 2.432 per Dolar AS menjadi sekitar Rp. 3.000 per Dolar AS. Bank Indonesia berusaha membuat sejumlah kebijakan dengan melebarkan rentang kendali rupiah, namun krisis moneter yang diikuti dengan semakin menipisnya tingkat kepercayaan, membuat nilai Rupiah semakin sulit dikontrol.
Terjadinya krisis mengakibatkan ketidak stabilan keamanan dalam masyarakat. kerusuhan, unjuk rasa terjadi diberbagai tempat di Indonesia dan mencapai puncaknya pada tragedi berdarah Tri Sakti yang menewaskan 4 korban mahasiswa. Presiden Soeharto terpaksa mengundurkan diri karena tuntutan dari seluruh elemen masyarakat terutama mahasiswa yang ingin melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap negara Indonesia.
Para mahasiswa menuntut agar dibukanya kembali kebebasan yang seluas-luasnya terhadap segalanya. Seperti membuka kembali kebebasan pers dengan menghapuskan keharusan perizinan pers. Pada masa orde baru banyak kalangan pers yang dibredel karena menyampaikan ide yang bertentangan dengan pemerintah. Setelah presiden Soeharto turun maka era reformasi telah di buka, masyarakat memperoleh kebebasannya, pers kembali bisa merentangkan sayapnya, Kemudian penyederhanaan sistem kepartaian di masa orde baru telah diubah dengan membuka seluas-luasya bagi kalangan masyarakat untuk membentuk partai politik yang sesuai dengan keinginan dan cita-cita mereka. Jadi tidak harus untuk memilih partai yang hanya ada tiga pada masa orde baru.
Pada masa reformasi ini juga terjadi peristiwa yang tidak kalah penting. Yaitu terselenggaranya pemilihan umum yang pertama setelah jatuhnya masa orde baru. Pemilu ini diikuti oleh 48 partai. Pemilu ini diselenggarakan untuk memilih calon anggota legislatif yang akan memeperebutkan 500 kursi DPR.
Itulah sekilas gambaran apa yang terjadi pada masa menjelang turunnya presiden Soeharto dan hal apa saja yang berubah ketika era reformasi di tegakkan di Indonesia.

2. permasalahan

a. Masa-masa menjelang turunnya presiden Soeharto
b. Perubahan apa yang terjadi setelah lengsernya presiden Soeharto?

3. Pembahasan

3.1. Masa-masa menjelang turunnya presiden Soeharto
salah satu pemicu berbagai kerusuhan yang terjadi menjelang turunnya presiden Soeharto adalah terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia dan mengakibatkan berbagai gejolak dalam masyarakat. Pengangguran meningkat, harga terus melonjak yang mengakibatkan krisis sosial di berbagai bidang dan mempengaruhi keamanan masyarakat.
Hampir di setiap kota terjadi aksi unjuk rasa. Dan itu terjadi manakala seusai pak harto dilantik kembali menjadi presiden pada 11 maret 1998. mulai dari skala kecil hingga skala besar, berbagai aksi unjuk rasa itu terjadi seperti:
23 maret 1998 terjadi unjuk rasa di solo. Bentrok di unversitas 11 maret, sebanyak 25 orang mahasiswa luka
2 mei 1998 aksi keprihatinan di berbagai kampus melibatkan mahasiswa. Insiden berdarah terjadi di IKIP Jakarta, 33 mahasiswa IKIP luka serius, puluhan lainnya mengalami cedera.
4 mei 1998 unjuk rasa terjadi ketika pemerintah menaikkan harga BBM dan listrik. DPR menolak harga-harga terus membumbung. Harga bahan bakar minyak naik diatas 71 persen. Selama 3 hari terjadi kerusuhan di Medan, Sumatera Utara. Dalam kerusuhan itu 6 orang meninggal dunia.
Pada awal-awal unjuk rasa belum terdengar tuntutan agar presiden mengundurkan diri mereka hanya menginginkan perbaikan ekonomi dan politik. Namun selanjutnya semakin tampak dukungan rakyat kepada pemerintah mulai surut, akhirnya unjuk rasa bukan lagi menuntut perubahan ekonomi dan politik, melainkan menuntut perubahan kepemimpinan nasional.
Demikianlah rangkaian sejumlah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat terutama oleh mahasiswa, dan aksi-aksi unjuk rasa tersebut mencapai puncaknya dengan meletusnya tragedi Tri Sakti pada 12 mei 1998. Pada waktu itu para mahasiswa Tri Sakti ingin melakukan unjuk rasa namun mereka dihadang oleh aparat keamanan yang kemudian mengakibatkan bentrokan yang memakan korban 4 orang maha siswa akibat tembakan peluru tajam oleh aparat.
Kerusuhan-kerusuhan tersebut mengakibatkan berbagai kerugian bagi masyarakat, pemerintahh menjelaskan bahwa kerusuhan massa yang terjadi dijakarta 13-14 mei 1998 menelan kerugian material senilai Rp 2,5 triliun. Dan akhirnya pada 18 mei 1998 pukul 09.00 WIB, sejumlah delegasi mahasiswa dari puluhan perguruan tinggi maupun delegasi masyarakat mulai memasuki gedung DPR. Beberapa diantaranya diterima fraksi-fraksi. Setelah itu gelombang mahasiswa yang mendatangi gedung DPR semakin banyak, mereka menuntut segera dilakukan sidang istimewa MPR serta pencabutan mandat MPR terhadap presiden Soeharto.
Dan pada hari itu juga ketua DPR/MPR mengumumkan rapat hasil pimpinan DPR/MPR yang meminta agar presiden Soeharto secara arif dan bijaksana mengundurkan diri. Dan pada 21 mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden RI.

3.2. Perubahan yang terjadi pasca lengsernya presiden Soeharto
Naiknya B.J Habibie sebagai presiden merupakan awal dari sebuah periode sistem yang baru untuk Indonesia. Saat itu diharapkan Habibi bisa membawa perubahan untuk Indonesia, masa-masa ini lebih dikenal dengan masa transisi atau yang secara populer dengan sebutan masa reformasi. Dan perubahan yang tidak terbayangkan akhirnya terjadi, Habibie telah melakukan beberapa perubahan untuk negeri ini. Baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Dalam masa Habibie, konstitusi negara di amandemen, undang-undang pemilu dan partai politik di ubah, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah mulai digulirkan, dan referendum dilakukan di Timor timur yang berakhir dengan merdekanya timor timur menjadi negara baru. Dalam masalah ekonomi habibi bisa mengembalikan kurs mata uang rupiah terhadap dolar As menjadi 6000 Rupiah per Dolar AS.
Perubahan-perubahan inilah yang menyebabkan para pengamat politik menyebut masa kepemimpinan Habibie sebagai masa reformasi, dimana banyak kebijakan-kebijakan baru yang benar-benar mengubah indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.
Untuk selanjutnya pemerintahan Habibi dilanjutkan oleh Abdurrahman Wahid pada oktober 1999 namun kepemimpinannnya tidak berlangsung lama karena MPR pada bulan juli menyatakan tidak mendukung kepemimpinan Gus Dur dengan alasan terjadi missmanajemen dalam pemerintahannya. Dan kemudian digantikan oleh megawati dan selanjutnya megawati dikalah kan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan umum 2004. lalu apa saja yang telah dilakukan dan apa saja hasil yang diperoleh dari kepemimpinan para pemimpin-pemimpin pasca Soeharto tersebut? Disini penulis akan menjelaskan tentang beberapa bidang yang telah dirubah oleh para pemimpin-pemimpin pasca Soeharto tersebut diantaranya penulis akan menjelaskan tentang bidang Politik, dan Ekonomi masyarakat.

3.2.1. Politik
Dalam bidang politik perubahan sangatlah terasa adanya, mulai dari kebebasan rakyat dalam menentukan pilihannnya dalam pemilu, kebebasan rakyat dalam menyampaikan pendapat dengan membuka kebebasan pers dengan menghapuskan keharusan perizinan pers dan ini merupakan Agenda pertama yang dilakukan oleh Habibie dan kabinet yang dibentuknya. Kebebasan masyarakat dalam berpolitik telah dibuka secara lebar dengan mengubah penyederhanaan partai politik pada era orde baru dan membuka seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membentuk partai politik. Indonesia kembali pada sistem multi partai. Agenda kedua yang tak kalah pentingnya adalah diselenggarakanya pemilihan umum 1999 yang di ikuti oleh 48 partai politik peserta pemilu untuk duduk di lembaga legislatif.
Setelah dilakukannya pemilihan umum 1999, MPR melakukan proses pemilihan presiden dan wakil presiden untuk memimpin lembaga eksekutif. Dalam proses ini maka terpilihlah Abdurahman Wahid sebagai presiden dan Megawati Soekarnopoetri sebagai wakil presiden Republik Indonesia. Namun karena adanya missmenejemen antara Presiden dengan DPR yang kemudian menimbulkan dalam konflik pemerintahan yang mengakibatkan pemberhentian presiden Wahid oleh MPR. Lalu digantikan oleh wakil presiden Megawati Soekarno poetri untuk memimpin kabinet Gotong Royong. Di masa pemerintahan megawati soekarno poetri sedikit demi sedikit stabilitas ekonomi dan politik mulai pulih. Penataan lembaga politik mulai dilakukan seperti dibentuknya KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan penyelenggara Negara), Mahkaman Konstitusi, dan lembaga negara lainya keberhasilan pemerintahan Megawati dilengkapi dengan terlaksananya pemilihan umum anggota legislatif dan pemilihan umum presiden di tahun 2004 yang berlangsung dengan aman, damai, dan demokratis. .
Pemilihan umum langsung 2004 menetapkan pasangan Soesilo Bambang Yudhoyono dan M. Jusuf Kalla untuk memimpin kabinet persatuan nasional.

3.2.2. Ekonomi
Krisis ekonomi yang ditinggalkan oleh pemerintahan presiden Soeharto adalah termasuk krisis ekonomi yang besar. Yang mana pada saat itu kurs rupiah terhadap dolar anjlok dari Rp 4000 per Dolar As pada tanggal 6 januari 1998 merosot tajam menjadi RP. 17.000 per Dolar AS. Semua harga kebutuhan pokok masyarakat melonjak tinggi, banyak perusahaan-perusahaan gulung tikar akibat kerugian.
Hal ini mengakibatkan jumlah pengangguran yang jumlahnya meningkat, dan semua itu telah menyebabkan kesenjangan sosial. Pencurian, perampokan dan segala bentuk kejahatan bisa timbul akibat masalah perekonomian ini. Aksi penjarahan toko dan aksi anarkis masyarakat yang sebagian besar didukung oleh mahasiswa dan para petani juga kerap mewarnai kehidupan masyarakat pada waktu itu.
Pasca orde baru ini perekonomian mulai kembali, habibie berhasil mengembalikan Kurs Rupiah menjadi kisaran 6000 Rupiah per dolar AS. Perekonomian rakyat mulai tumbuh dengan meningkatnya kegiatan ekspor impor. Kegiatan seperti Usaha Kecil Menengah (UKM) juga mulai kembali pulih seiring dengan pulihnya perekonomian di Indonesia. Dalam persoalan ekonomi, saat ini Indonesia telah menjadi anggota G-20. itu menunjukan bahwa keinginan bangsa ini untuk menjadi negara yang maju adalah sebuah keinginan yang sangat di impikan oleh bangsa ini.

4. Kesimpulan Dan Saran

“Demokrasi bangsa Indonesia adalah demokrasi pancasila. Bukan demokrasi liberal ala barat”, begitulah yang pak Harto pernah kemukakan ( 1987 ). Pada intinya Indonesia adalah negara yang demokrasi. Sehingga sudah sewajarnya jika para mahasiswa melakukan berbagi unjuk rasa untuk mewujudkan demokrasi yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Orde baru telah menimbulkan kenangan pahit bagi bangsa Indonesia, tapi sekarang kita tidak perlu mengorek - ngorek masa-masa itu. Yang sekarang perlu kita lakukan alah bagaimana menatap masa depan bangsa ini untuk menjadai bangsa yang maju, bangsa yang besar, bangsa yang diakui oleh negara lain.
Kita tidak seharusnya ribut di dalam negara sendiri, kita harus bersatu untuk maju.
Politik dan perekonomian pasca orde baru sedikit demi sedikit lebih baik meskipun butuh waktu yang tidak sebentar untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang maju. Pada awal reformasi, ketika terkena krisis yang melanda negara Asia. Perekonomian memang mengalami kemunduran yang cukup parah, pengangguran meningkat, banyak perusahaan gulung tikar sehingga mengakibatkan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Tetapi seiring waktu yang berlalu dan juga pergantian kepemimpinan, perekonomian mulai membaik dengan perubahan-perubahan kebijakan dalam masalah ekonomi oleh pemerintah.
Keadaan politik tidak jauh berbeda karena politik juga berkaitan dengan ekonomi. Ketika perekonomian Indonesia menurun maka kehidupan politik begitu buram karena tidak adanya kepastian mengenai kebutuhan masyarakat. Namun setelah berakhirnya era orde baru perpolitikan jauh lebih baik, kebebasan sebagai warga negara sebuah bangsa di junjung tinggi. Bahkan saat ini Indonesia telah menjadi negara paling demokrasi ke 3 setelah Amerika Serikat dan India.



Daftar Pustaka

Ambar, Sari Dewi dan Lazuardi Adi Sage. (2007). Pak Harto Habis Manis Sepah Dibuang. Jakarta: PT. Jakarta Citra.

Pribadi, Toto dkk. (2006). Sistem Politik Indonesia. Jakarta:UT

Tirtosudarmo, Riwanto. (2007). Mencari Indonesia. Jakarta: LIPI Press
Updated about 5 months ago · ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar