Sistem Sosial Vietnam
Vietnam adalah negara yang teletak di paling timur semenanjung Indo China di Asia Tenggara, Vietnam berbatasan dengan beberapa negara yaitu Republik Rakyat China di sebelah utara, Laos disebelah barat laut, Kamboja disebelah barat daya, dan disebelah timur terbentang laut China selatan. Dengan jumlah penduduk 84 juta jiwa Vietnam adalah negara terpadat penduduknya ke 13 di Dunia. Vietnam sejak abad 11 SM sampai 10 M adalah bangsa yang berdiri dibawah kekuasaan kekaisaran China, mereka baru mendapat kemerdekaan secara politis pada tahun 939 M. Sejak saat itulah Vietnam mulai membangun bangsanya sendiri dan menggunakan Champ sebagai nama negara mereka. Lalu bagaimana sistem sosial yang telah dibangun oleh bangsa Vietnam? Sistem sosial Vietnam akan penulis jabarkan sesuai dengan bentuk pengelompokan sistem sosial oleh Easton. Menurut Easton sistem sosial dikelompokkan menjadi beberapa sistem, yaitu sistem budaya, sistem ekonomi, sistem demografi, dan struktur sosial. Sistem sosial disini mempunyai pengertian sebagai sebuah sistem yang mempelajari tentang bagaimana kehidupan sebuah masyarakat, sebagaimana objek yang diambil oleh ilmu sosial adalah masyarakat atau kehidupan bersama sebagai hal yang dipelajarinya. Dengan pengelompokan sistem sosial oleh Easton tersebut maka akan lebih mempermudah dalam mengetahui bagiamana sistem sosial disebuah negara.
Sistem budaya, bangsa Vietnam adalah bangsa yang sangat menghargai dunia pendidikan, bahkan satu-satunya cara seseorang untuk bisa maju secara sosial atau menjadi seseorang yang lebih tinggi kelas sosialnya adalah dengan lulus dalam ujian Mandarin kerajaan, jenjang pendidikan yang ada di Vietnam ada dalam 5 kategori yaitu mulai dari SD, SMP, SMA dan Universitas, orang Vietnam yang menempuh jalur Universitas kebanyakan mengambilnya di Ho Chi Minh city dan Hanoy, selain itu pemerintah Vietnam telah menyiapkan Universitas-Universitas yang digunakan untuk mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas dan terampil dalam suatu bidang pekerjaan yang kemudian akan mereka pekerjakan dalam pemerintahannya. Sedangkan untuk menghapuskan buta huruf pada rakyat Vietnam pemerintah telah membangun sekolah-sekolah mulai dari tingkat perkotaan hingga ke berbagai pelosok pedesaan. Dalam bidang agama, pada sensus tahun 1999 80.8% rakyat Vietnam menganut agama (komunis) mungkin ini terpengaruh oleh kekuasaan kekaisaran China yang telah menguasai Vietnam sejak abad 11 SM sampai 10 M, karena China merupakan negara yang menganut komunis. Kemudian perancis dan militer Amerika yang berada di Vietnam dengan tujuan untuk berperang menyebarkan Agama Kristen di Vietnam, namun tidak mempunyai pengaruh yang besar begitu pula dengan Islam di Vietnam, disana Islam hanya di anut oleh minoritas dari etnis Champ.
Dalam bidang politik, satu-satunya partai yang ada di Vietnam adalah partai Republik Sosialis Vietnam, pengaruh dari komunisme sangat kental dengan kegiatan politik di Vietnam, terbukti dengan hanya organisasi-organisasi yang bekerjasama atau didukung oleh partai komunis lah yang di perbolehkan ikut dalam pemilihan umum. Dalam pemerintahannya presiden Vietnam adalah juga sebagai kepala negara Vietnam dan juga seorang panglima tertinggi militer Vietnam. Sedangkan perdana menteri Vietnam adalah juga seorang kepala pemerintahan Vietnam dan mengepalai kabinet yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri serta mengepalai 26 menteri-menteri dan perwira-perwira. Majelis Nasional Vietnam (National Assembly of Vietnam) adalah badan pembuat undang-undang pemerintah yang memegang hak legislatif, terdiri atas 498 anggota. Majelis ini memiliki posisi yang lebih tinggi daripada lembaga eksekutif dan judikatif. Seluruh anggota kabinet berasal dari Majelis Nasional. Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court of Vietnam) memiliki kewenangan hukum tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada Majelis Nasional. Di bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan Kotamadya Propinsi dan Pengadilan Daerah Vietnam. Pengadilan Militer Vietnam juga cabang adjudikatif yang kuat dengan kewenangan khusus dalam hal keamanan nasional. Semua organ-organ pemerintah Vietnam secara besar dikontrol oleh Partai Komunis. Dan mayoritas orang-orang yang ditunjuk pemerintah adalah anggota-anggota partai. Sekretaris Jendral Partai Komunis mungkin adalah salah satu pemimpin politik terpenting di Vietnam, mengontrol organisasi nasional partai dan perjanjian-perjanjian negara, dan juga mengatur undang-undang.
Sistem ekonomi, peperangan yang terjadi di Vietnam sangat memukul perekonomian Vietnam, akibatnya mereka di embargo oleh beberapa negara Eropa dan Amerika yang mengakibatkan perekonomian mereka semakin memburuk selain itu partner-partner Vietnam dalam perdagangan dari blok-blok komunis juga menyusut. selain dari beberapa faktor external tersebut juga terdapat faktor-faktor internal yang juga turut serta memperburuk perekonomian Vietnam yaitu antara lain terjadinya korupsi oleh pejabat-pejabat pemerintahan serta ketidak efisienan program-program pemerintah semakin memperburuk perekonomian Vietnam disamping itu kurangnya pemenuhan terhadap target jumlah produksi, serta kualitas barang produksi yang jelek dan pembatasan dalam kegiatan perekonomian serta perdagangan juga mengganggu perekonomian Vietnam. Namun pada pada tahun 1986, dalam Kongres Partai Keenam Vietnam memperkenalkan reformasi ekonomi penting dengan elemen-elemen ekonomi pasar sebagai bagian dari paket reformasi ekonomi luas yang disebut Doi Moi (Renovasi).
Dalam reformasi perekonomian ini kepemilikan swasta dimaksimalkan dalam bidang industri, perdagangan dan pertanian, yang kemudian menjadikan Vietnam mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam perekonomian, hingga Vietnam dinyatakan sebagai negara dengan pertumbuhan perekonomian tercepat kedua dunia. Bahkan Manufaktur, teknologi informasi dan industri teknologi canggih berkembang sangat cepat melebihi kecepatan pertumbuhan ekonomi Nasional. Disamping itu dalam bidang bisnis perminyakan, sebenarnya Vietnam masih tergolong sebagai negara pemain baru dalam bisnis ini akan tetapi saat ini Vietnam telah menjadi negara produsen minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan penghasilan minyak 400.000 barel perhari. Selain itu dalam bidang pertanian, hasil dari langkah-langkah reformasi tanah telah menjadikan pertanian di Vietnam berkembang dengan pesat, selain sebagai pengekspor beras terbesar ke dua setelah Thailand Vietnam juga sebagai produsen kacang cashew terbesar dengan suplay 1/3 dari seluruh kebutuhan dunia terhadap kacang cashew. Selaian sebagai pengekspor beras dan kacang cashew Vietnam juga memiliki hasil-hasil pertanian lain yang juga menjadi kunci ekspor mereka yaitu kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Partner-partner perdagangan utama Vietnam adalah termasuk Jepang, Australia, negara-negara ASEAN, A.S. dan negara-negara Eropa Barat.
Namun pada kenyataanya Vietnam masih tergolong sebagai negara miskin meskipun telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, butuh waktu yang cukup lama untuk menjadikan Vietnam sebagai negara yang kaya. pertanian yang awalnya menjadi sektor pemasukan ekonomi yang sangat kuat telah melemah karena tersaingi oleh kemajuan sektor-sektor ekonomi lainnya, fakta ini berdarkan sumbangan terhadap GDP (Grows Domestik Product/ Pertumbuhan Produk Domestik) dari 42% pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006. selain itu jumlah pendapatan penduduknya yang relatif masih rendah yaitu 1$ per hari cukup banyak, akan tetapi sekarang jumlah penduduk miskin itu telah berkurang secara pesat akibat cepatnya pertumbuhan ekonomi Vietnam. Kemudian jumlah pengangguran di daerah perkotaan yang terus meningkat akibat urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa kekota) menunjukkan bahwa Vietnam masih tergolong sebagai negara yang mikin, kebanyakan mereka yang melakukan urbanisasi mempunyai tujuan untuk memperbaiki taraf hidup mereka, seperti halnya yang terjadi di Indonesia banyak orang-orang dari pedesaan yang berpindah ke jakarta dengan tujuan untuk memperbaiki taraf hidup mereka tapi yang terjadi adalah sebaliknya, kehidupan mereka justru semakin tidak jelas sebagian besar mereka menjadi gelandangan-gelandangan yang hidup di lingkungan-lingkungan kumuh. Begitu juga yang terdapat di Vietnam, masyarakat Vietnam melakukan perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menghindari jumlah pengangguran yang sangat tinggi di daerah pedesaan ke kota untuk beradu nasib ke kota tapi sebaliknya yang terjadi adalah malah menambah jumlah pengangguran yang berada di kota.
Sistem demografi, sistem demografi merujuk pada keadaan penduduk, baik jumlah, komposisi sampai dengan distribusi penduduk maupun pada pertumbuhan penduduk itu sendiri. Dalam masalah ini juga dikenal istilah migrasi (perpindahan) migrasi memiliki pengaruh yang penting terhadap sistem poltik sebuah negara, karena migrasi juga mempengaruhi sistem demografi suatu negara dan perubahan demografi suatu negara akan berpengaruh pada sistem politik suatu negara.dan migrasi pun memiliki bagian-bagiannya yaitu; transmigrasi ( perpindahan penduduk antar pulau akan tetapi masih dalam suatu wilayah negara), urbanisasi ( perpindahan penduduk dari desa kekota), Emigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara keluar kenegara lain), imigrasi ( perpindahan penduduk suatu negara memasuki negara lain). Sebagaimana yang terjadi pada penduduk Vietnam seiring dengan meningkatnya pengangguran di daerah pedesaan yang telah mencapai level kritis akhirnya penduduk Vietnam melakukan perpindahan dari desa ke kota atau urbanisai yang mengakibatkan pertambahan pengangguran di daerah perkotaan.
Sensus penduduk Vietnam tahun 1999 memperkirakan jumlah penduduk Vietnam telah berjumlah 76.3 juta dan perkiraan terkini memperkirakan jumlah penduduk Vietnam melebihi 86 juta jiwa. Dengan jumlah ini Vietnam telah menjadi negara berpenduduk terdapat ke 13 Dunia..
Itulah sekilas gambaran yang bisa di gambarkan oleh penulis tentang bagaimana sistem sosial di Vietnam.
Selasa, 06 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar